Selasa, 03 Februari 2015



5 Kritik dan keluhan seputar kondisi Bandara Soekarno Hatta

5 Kritik dan keluhan seputar kondisi Bandara Soekarno Hatta

Bandara Soekarno Hatta tengah berbenah. Untuk mewujudkan mimpi menjadi bandara berkelas dunia atau world class airport, PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta berencana membangun kawasan bisnis di terminal 1 dan 2 menyusul rencana pembangunan jalur kereta api bandara commuter line. Kawasan bisnis ini akan bisa dijangkau kereta commuter line yang masuk dari terminal 1 dan 2 Soekarno-Hatta.
Desain bandara tersebut saat ini telah diterapkan di bandara Changi, Singapura yang telah menjadi bandara terbaik di Asia. Di bandara Changi, terdapat MRT yang langsung terhubung di bandara. Juga terdapat kereta yang menghubungkan antar terminal di dalam bandara.
Sebelum membangun kawasan bisnis, Angkasa Pura II tengah sibuk mengembangkan bandara dengan melakukan pembangunan tempat parkir pesawat atau apron di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Pembangunan apron ini membutuhkan dana yang tidak sedikit, sekitar Rp 800 miliar. Pembangunan apron di Terminal 3 merupakan tahap 1 pengembangan bandara Soekarno Hatta. Dengan pengembangan ini, terminal 3 diharapkan mampu menampung penumpang hingga 25 juta penumpang per tahun.
Saat ini terminal 3 baru bisa menampung 4 juta penumpang per tahunnya. Nanti akan bertambah 21 juta penumpang per tahun. Jadi sekitar 25 juta penumpang per tahun bisa ditampung di terminal 3.
Terlepas dari pelbagai rencana dan mimpi menjadikan Bandara Soekarno-Hatta sekelas berkelas dunia, kondisi bandara banyak dikeluhkan penumpang pesawat. Sebagai salah satu bandara internasional di Indonesia, Bandara Soetta dinilai sudah tidak laik dari sisi kapasitas penampungan calon penumpang.
Anggota Komisi V DPR Yudi Widiana Adia pernah mengatakan bahwa kondisi Bandara Soetta sebagai bandara internasional sudah sangat memprihatinkan. Tidak hanya anggota DPR, belum lepas dari ingatan saat Menteri BUMN, Dahlan Iskan , melakukan sidak di terminal 2 Bandara Soekarno Hatta. Saat itu Dahlan mengepel lantai bandara lantaran kondisinya kotor.
Jika Indonesia ingin memberi kesan baik bagi masyarakat internasional maupun domestik, pemeliharaan dan perluasan bandara mutlak diperlukan. Mencoba merangkum beberapa kritik seputar kondisi Bandara Soekarno-Hatta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar